Rabu, 07 November 2012

DEVISA



PENGERTIAN DEVISA

Devisa adalah pembayaran yang diterima dalam lalu lintas pembayaran internasional (foreign exchange), jadi merupakan suatu mata uang internasional.
Menurut UU no 24 tahun 1999 tentang lalu lintas devisa dan system nilai tukar
a. Devisa adalah asset dan kewajiban financial yang digunakan dalam transaksi nasional.
b. Lalu lintas devisa adalah perpindahan asset dan kewajiban financial antara penduduk dan bukan penduduk termasuk perpindahan asset dan kewajiban financial luar negeri antar penduduk,
 Devisa yang dimiliki oleh suatu Negara sangat penting karena dengan devisa ini Negara semakin kuat daya tahannya untuk menghadapi gejala moneter internasional dan kebebasan untuk mengimpor barang-barang kebutuhannya.

JENIS DEVISA
ž  Valuta asing, yaitu mata uang yang dapat diterima oleh hampir semua negara di dunia (seperti US Dollar ($), Yen Jepang, Euro, Poundsterling Inggris), dan dapat diperjual belikan.
ž  Emas, emas mempunyai sifat convertible yakni semua orang (negara) mau menerima emas sebagai alat pembayaran internasional yang sah dalam bentuk batangan bukan dalam bentuk perhiasan.
ž  Surat berharga yang berlaku untuk pembayaran internasional, seperti
 Special Drawing Rights (SDR) adalah hak kredit bagi negara anggota IMF bertujuan untuk membantu Negara anggota yang mengalami kesulitan dalam pembayaran internasional.
 Cable Order ( Telegraphic Transfer) merupakan cek yang dikirimkan melalui telegram atau radiogram atau telepon dari bank di dalam negeri dengan bank di luar negeri.
 Bill of Exchange (Wesel) merupakan surat perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah uang kepada seseorang.
Traveller Cheque (TC) adalah cek untuk berpergian biasanya dibawah oleh turis dan dapat dicairkan pada bank-bank perwakilannya

MACAM-MACAM DEVISA
ž 1. Devisa umum, yaitu devisa yang didapat dari kegiatan ekspor, penjualan jasa serta bunga modal.  2.Devisa kredit, yakni adalah devisa yang diperoleh dari kredit pinjaman luar negeri.
ž 3.Devisa Negara adalah devisa yang dimiliki oleh pemerintah yang ditatausahakan dalam dana devisa.
ž 4.Devisa pelengkap adalah devisa yang dimiliki oleh pihak swasta tetapi penggunaanya diawasi dan diatur pemerintah yaitu sebagian tertentu dari devisa hasil penjualan jasa (dalam valas) dari transfer, dan lan-lain yang berlaku saat itu dapat dimiliki oleh yang menghasilkan.
ž5. Devisa ekspor adalah devisa yang dimilki oleh swasta tetapi penggunaanya diawasi dan diatur pemerintah yaitu sebagian tertentu dai devisa hasil ekspor barang (visible goods) yang menurut peraturan devisa yang berlaku saat itu dapat dimiliki oleh eksportir yang bersangkutan sebagai perangsang ekspor.
ž 6. Cadangan devisa yaitu simpanan mata uang asing oleh bank sentral dan otoritas moneter. Simpanan ini merupakan asset bank sentral yang tersimpan dalam beberapa mata uang cadangan (reserve currency) seperti dolar, euro, atau yen, dan digunakan untuk menjamin kewajibannya, yaitu mata uang lokal yang diterbitkan, dan cadangan berbagai bank yang disimpan di bank sentral oleh pemerintah atau lembaga keuangan.

FUNGSI DEVISA
~Alat pembayaran hutang luar negeri
~Alat transaksi pembayaran barang dan jasa luar negeri (perdagangan, ekspor, impor, dan seterusnya).
~Alat transaksi pembiayaan hubungan dengan luar negri seperti membiayai kedutaan, misi budaya, hadiah, bantuan, dll
~Sebagai sumber pendapatan negara

SUMBER-SUMBER DEVISA
1.Pinjaman / hutang luar negeri  : Pinjaman luar negeri yang berupa uang, secara langsung dapat menambah devisa. Pinjaman ini dapat digunakan untuk membayar semua pembiayaan ke luar negeri. Meskipun ada kewajiban untuk mengembalikan, akan tetapi uang yang diperoleh dari luar negeri tetap akan menambah devisa negara.

2.Hadiah, bantuan atau sumbangan luar negeri  : Bantuan yang diperoleh dari luar negeri dapat berupa barang ataupun uang. Apabila bantuannya berupa barang, maka hal ini dapat menghemat devisa negara. Mengapa? Karena negara dapat memperoleh barang tanpa harus membayarnya. Sedangkan bantuan yang berupa uang, otomatis dapat langsung menambah devisa negara.
3.Penerimaan deviden atau jasa serta bunga dari luar negeri  : Penerimaan jasa adalah penerimaan devisa yang berasal dari pengiriman jasa-jasa ke luar negeri. Apabila suatu negara mengadakan atau menyelenggarakan jasa untuk negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa. Misalnya Indonesia mengirimkan tenaga kerjanya ke negara lain, berarti Indonesia akan memperoleh devisa atas jasa yang telah digunakan oleh negara lain. Selain pengiriman jasa tenaga kerja, ekspor jasa dapat berupa jasa pengiriman barang-barang ke luar negeri serta jasa dari pelabuhan dan bandar udara.
4.Hasil ekspor barang dan jasa : Apabila suatu negara mengekspor barang ke negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa dari negara pengimpor berupa devisa. Semakin banyak barang yang diekspor, maka devisa yang akan diperoleh juga semakin banyak.
5.Kiriman valuta asing dari luar negeri  : Jumlah TKI yang bekerja di luar negeri cukup banyak, sehingga dapat memberikan sumbangan devisa ke negara kita cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pengiriman uang asing dari TKI yang bekerja di luar negeri untuk keluarganya yang ada di Indonesia. Uang asing yang dikirimkan dari luar negeri harus ditukar menjadi uang rupiah di bank devisa. Penukaran inilah yang dapat menambah simpanan devisa bagi negara.
6.Wisatawan yang belanja di dalam negeri  : Banyaknya turis yang datang ke Indonesia dapat menambah devisa negara. Turis-turis yang datang dari negara lain, tentunya akan membawa uang dari negara asalnya. Akan tetapi uang dari negaranya tidak bisa digunakan di Indonesia. Untuk itu, para turis harus menukarkan uangnya menjadi mata uang rupiah. Penukaran uang asing menjadi uang rupiah akan menjadi devisa bagi Indonesia. Semakin banyak turis mancanegara yang datang maka pemasukan devisa akan semakin banyak.
7.Pungutan bea masuk : Bea masuk yang diperoleh dari pungutan biaya barang-barang luar negeri yang dimasukkan ke Indonesia, dapat menambah devisa. Semakin banyak arus barang luar negeri yang masuk ke Indonesia maka devisa yang diperoleh akan semakin banyak. Akan tetapi pada kenyataannya, banyak barang-barang yang masuk tanpa ada izin (diselundupkan), sehingga hal ini dapat mengurangi perolehan devisa bagi negara.

KEGUNAAN / MANFAAT DEVISA
1.Membeli barang atau jasa dari luar negeri (impor)
2.Membayar hutang pokok serta bunga hutang luar negeri
3.Pembiayaan kegiatan perdagangan luar negeri
4.Membiayai perwakilan di luar negeri (duta besar, konsulat, dll)
5.Membiayai atlit, misi kebudayaan, studi banding / perjalanan dinas pejabat negara

PENGHASILAN DEVISA DARI KEGIATAN PARIWISATA


  1. PENGHASILAN DEVISA DARI KEGIATAN PARIWISATA                                                             

Penghasil devisa dari sektor pariwisata berbeda dengan yang  diterima dari sektor lainnya. Dalam kegiatan ekspor penerimaan devisa diperoleh dengan mengirimkan barang-barang atau komoditi ekspor lainnya ke luar negeri.
Akan tetapi dalam industri pariwisata, komoditi yang dijual tidak bergerak melainkan pembelinya yang datang menikmati produk yang ditawarkan.

Makin banyak wisatawan yang datang, secara teoritis akan meningkatkan penerimaan devisa negara.

Secara praktis masuknya devisa negara melalui industri pariwisata melalui :
1.Hasil penjualan tiket maskapai penerbangan nasional untuk mencapai negara dan kembali berikut penerbangan domestik.

2.Biaya taxi dan bus wisata untuk transfer dari dan ke airport, dan hotel.

3.Sewa kamar hotel selama menginap pada beberapa kota yang dikunjungi.

4.Pengeluaran wisatawan untuk makanan dan minuman pada Bar dan Restoran, baik di dalam maupun di luar hotel dimana mereka menginap.

5.Biaya sightseeing dan excursion atau tours pada kota-kota yang dikunjungi pada negara tujuan .

6.Biaya transportasi lokal untuk keperluan pribadi dalam kota yang dikunjungi.

7.Pengeluaran untuk membeli barang-barang cinderamata serta barang-barang lainya yang dibeli pada beberapa kota yang dikunjungi.

8.Fee untuk perpanjangan visa di tempat atau kota yang dikunjungi (apabila diperlukan).
  1. KONSEP EFEK BERGANDA

Hal penting lain yang perlu diperhatikan sebagai akibat kegiatan pariwisata bagi perekonomian suatu daerah atau negara adalah timbulnya kontribusi (sumbangan) yang dihasilkan oleh wisatawan terhadap pendapatan penduduk setempat.

Pengeluaran wisatawan di daerah yang dikunjunginya menimbulkan pendapatan dan produk serta jasa baru yang selanjutnya akan merangsang timbulnya pengeluaran dan pendapatan lanjutan.

Sebagai ilustrasi, dapat kiranya dilihat bagan dibawah ini yang menunjukkan bagaimana pengeluaran wisatawan tersalurkan beberapa kebutuhan di daerah tujuan wisata




Bagan -1-
Pola Pengeluaran Wisatawan Di Suatu Daerah Tujuan Wisata

Dari ilustrasi di atas, terlihat bahwa pengeluaran wisatawan akan diterima oleh beberapa komponen penunjang kegiatan pariwisata.
Setiap komponen pariwisata itu, selanjutnya akan mengeluarkan lagi biaya-biaya untuk hal-hal lain yang berkaitan dengan proses produksi, begitu pula selanjutnya.

Sebagai contoh lanjutan dari ilustrasi sebelumnya, dapat secara lebih jelas dilihat bagaimana timbulnya peningkatan pendapatan masyarakat setempat sebagai hasil pengeluaran wisatawan atas kegiatan pariwisata.
Bagan -2-
Peningkatan Pendapatan Masyarakat Akibat Pengeluaran Wisatawan Atas Kegiatan Pariwisata

Tahap I
Wisatawan membayar kegiatan pariwisata
Rp. 100.000,00



Tahap II
Pengusaha usaha pariwisata membayar biaya untuk gaji, pajak dan bahan baku
Rp.   65.000,00



Tahap III
Pegawai usaha pariwisata akan membelanjakan gajinya bagi sandang, pangan dan papan, pemerintah akan menggunakan pajak untuk pembangunan daerah.
Rp.  41.000,00



Tahap IV
Sama seperti tahap III namun berbeda pelakunya
Rp.  17.000,00




Perkiraan JumlahPengeluaran >>>>
Rp.223.000,00
Sumber : Tourism Economic, Physical and Social Impact, 1982

Dapat dilihat bahwa pengeluaran awal wisatawan sebesar Rp.100.000,00 akan menimbulkan pengeluaran akhir yang besarnya Rp.223.000,00. Hal ini berarti terjadi peningkatan jumlah pengeluaran yang besarnya 2,23 Kali dari pengeluaran awal.

Meningkatnya pengeluaran wisatawan yang berakibat meningkatnya pendapatan serta pengeluaran masyarakat setempat seperti pada kedua ilustrasi di atas dikenal sebagai Efek Berganda atau Multiplier Effect.

Oleh sebab itu Efek Berganda, dapat didefinisikan sebagai jumlah peningkatan pandapatan masyarakat setempat yang dihasilkan dari pengeluaran awal wisatawan pada suatu periode waktu tertentu.

Besaran atau koefisien Efek Berganda pariwisata ini akan berbeda di setiap daerah atau negara. Perbedaan ini terjadi karena berbedanya kondisi serta sifat perekonomian daerah atau negara yang satu dengan daerah yang lain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besaran atau koefisien Efek Berganda adalah
a.besarnya barang dan jasa lokal yang digunakan bagi kegiatan pariwisata
b.besarnya barang dan jasa impor yang digunakan untuk kegiatan pariwisata dan
c.kecenderungan masyarakat setempat untuk menabung.

Secara sederhana, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak barang impor digunakan akan memperkecil koefisien Efek Berganda, yang disebabkan karena terjadi kebocoran devisa (Leakage of Devisa)
6.JENIS EFEK BERGANDA
Secara teoritis, efek berganda dapat dibedakan ke dalam 4 (empat) jenis besar :
6.1.Efek Berganda Pendapatan (Income Multiplier)
Merupakan jenis efek berganda yang paling umum. Efek berganda ini menghitung perbandingan pengeluaran awal wisatawan terhadap pengeluaran langsung (direct spending), pengeluaran tidak langsung (indirect spending) serta pengeluaran ikutan (induce spending) bagi penduduk di suatu daerah wisata tertentu.

Secara nyata diketahui bahwa pengeluaran awal wisatawan di suatu daerah tujuan wisata mengakibatkan timbulnya 3 (tiga) jenis pengeluaran, yaitu :
a. Pengeluaran langsung (Direct Spending)
Pengeluaran pengusaha-pengusaha industri pariwisata yang dikeluarkan untuk membayar biaya operasi usahanya.
b. Pengeluaran tidak langsung (Indirect Spending)
Pengeluaran pihak industri pendukung/masyarakat yang terlibat secara nyata dalam menunjang kegiatan pariwisata.
c. Pengeluaran Ikutan (Induced Spending)
Pengeluaran industri lainnya/masyarakat umum yang secara nyata tidak ada kaitannya dengan kegiatan pariwisata.


6.2.Efek Berganda Penjualan (Sale/Transaction Multiplier)
Dalam pendekatan ini dapat diketahui akibat bertambahnya penjualan produk atau jasa karena pengeluaran wisatawan di suatu daerah.
6.3.Efek Berganda Keluaran (Output Multiplier)
Pendekatan efek berganda ini menekankan pada rasio meningkatnya jumlah produksi suatu daerah karena adanya pengeluaran atau permintaan wisatawan.
6.4.Efek Berganda Lapangan Kerja (Employment Multiplier)
Suatu jenis efek berganda yang menghitung perbandingan dari keseluruhan tenaga kerja yang dapat tertampung bagi kegiatan pariwisata (baik tenaga kerja langsung maupun tidak langsung) terhadap tenaga kerja yang secara langsung bekerja pada sektor pariwisata.

Masing-masing jenis efek berganda ini mampu menghitung gejala-gejala yang berbeda satu sama lainnya dan setiap jenis memiliki kegunaan tertentu dalam pembahasan mengenai dampak kegiatan pariwisata di suatu daerah atau negara.

6 komentar:

Unknown mengatakan...

nice blog._.

Triwahyuni mengatakan...

TQ infonya cukup lengkap

MBAH JAYA WARSITO mengatakan...









Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!


1"Dikejar-kejar hutang

2"Selaluh kalah dalam bermain togel

3"Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel


4"Anda udah kem***-m*** tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat


5"Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
tapi tidak ada satupun yang berhasil..







Solusi yang tepat jangan anda putus asah... KI JAYA WARSITO akan membantu
anda semua dengan Angka ritual/GHOIB:
butuh angka togel 2D ,3D, 4D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin
100% jebol
Apabila ada waktu
silahkan Hub: KI JAYA WARSITO DI NO: [[[085-342-064-735]]]


ANGKA RITUAL: TOTO/MAGNUM 4D/5D/6D


ANGKA RITUAL: HONGKONG 2D/3D/4D/



ANGKA RITUAL; KUDA LARI 2D/3D/4D/



ANGKA RITUAL; SINGAPUR 2D/3D/4D/



ANGKA RITUAL; TAIWAN,THAILAND



ANGKA RITUAL: SIDNEY 2D/3D/4D
DAN D*** GHOIB

Cinte mengatakan...

maaf ini sumbernya dari buku apa ya?

Unknown mengatakan...

Sama seperti tahap III namun berbeda pelakunya

itu maksudnya bagaimana ya ?

lady mia mengatakan...

KABAR BAIK!!!

Nama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.

Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.

Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.

Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan

Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.

Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com

Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.

Sepatah kata cukup untuk orang bijak.

Posting Komentar