Rabu, 17 Oktober 2012

NERACA PEMBAYARAN

Apa saja komponen-komponen neraca pembayaran?
Neraca pembayaran luar negeri suatu negara terdiri atas:
1.Transaksi berjalan
Transaksi berjalan atau neraca lancar merupakan gambaran ringkas mengenai nilai transaksi barang dan jasa suatu negara dalam kurun waktu satu tahun neraca lancar terdiri atas:
* Neraca perdagangan .Digunakan untuk mencatat nilai transaksi ekspor dan impor barang selama satu periode.Ekspor barng dicatat dalam transaksi kredit sedangkan impor barang dicatat dalam transaksi debit.Apabila ekspor melebihi impor,maka negara tersebut mempunyai surplus neraca perdagangan atau mempunyai saldo positif investasi luar negeri.Sebaliknya,jika impor melebihi ekspor,maka negara tersebut mempunyai defisit neraca perdagangan aau memperoleh pengurangan investasi luar negeri.
* Neraca jasa. Merupakan kegiatan jasa yang diselenggarakan suatu negara untuk luar negeri serta yang diterimanya dari luar negeri. Nilai kegiatan jasa meliputi jasa pengangkutan, asuransi, perantara perdagangan, perbankan, dan pariwisata.

* Neraca nonbalas jasa atau transfer payment. Neraca ini digunakan untuk mencatat transaksi yang bukan merupakan balas jasa. Misalnya Indonesia memberikan atau menerima hibah maka akan dicatat dalam neraca nonbalas jasa.

2.Neraca modal
 Neraca modal merupakan neraca yang digunakan untuk mencatat semua penerimaan dan pembayaran, seperti bunga, dividen, upah tenaga kerja asing, serta hadiah (grants)
.

 3.Neraca penyeimbang
Merupakan rekening penyeimbang atas transaksi berjalan yang mengalami surplus maupun defisit. Dengan adanya rekening penyeimbang ini, jumlah total nilai sebelah kredit dan debit dari neraca pembayaran akan sama.

 4.Selisih perhitungan
Adanya ketidaklengkapan informasi dan atau transaksi yang tidak tercatat menyebabkan saldo neraca pembayaran tidak sama. Transaksi yang tidak tercatat akan dimasukkan ke dalam bagian selisih perhitungan

2.Sebutkan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan pariwisata terhadap neraca pebayaran suatu negara?

Neraca pembayaran yang mengalami surplus, akan mempengaruhi terhadap kestabilan nilai mata uang suatu negara. layanan jasa akomodasi dan jasa transportasi yang mendukung pertumbuhan pariwisata suatu negara akan menjadi semakin baik, para wisatawan akan merasa tertarik itu datang ke negara tersebut.

Sebaliknya jika neraca pembayaran mengalami defisit maka nilai mata uang dan nilai tukar mata uang akan mengalami inflasi.sudah pasti kebutuhan pokok harganya akan naik, dan ahirnya banyak pekerja yang PHK dan perusahaan gulung tikar karena tidak dapat memenuhi kebutuhan pasokan mereka karena harga terlalu tinggi.
3.Apa saran anda mengenai tindakan yang perlu diambil untuk megurangi defisit neraca wisatawan?
*Partisipasi aktif dalam bursa pariwisata 
*Intensifikasi kampanye program sadar wisata dan sapta pesona kepada masyarakat.
*Saat bepergian kesuatu negara sambil mempromosikan tempat-tempat pariwisata di negara kita.
*Menekan laju warga yang akan melakukan pejalanan pariwisata keluar negeri.
*Meningkatkan keamanan ditempat-tempat pariwisata sehingga wisatawan lebih merasa aman dan nyaman.

4.Neraca pembayaran

Q:Quarter(triwulan)
Transfer berjalan 
neraca transfer berjalan pada trwulan II-2010 mencatat surplus  relatif sama dibanding periode sebelumnya surplus tersebut sebagian besar berasal dari pengiriman devisa oleh TKI yang melebihi pengiriman devisa oleh TKA.

Neraca wisatawan









Q:Quarter(triwulan)
Sektor pariwisata (jasa travel) mencatat surplus sebesar USD413 juta selama Triwulan II-2010, lebih tinggi dibanding periode sebelumnya (surplus USD364 juta). Peningkatan surplus tersebut akibat naiknya pengeluaran devisa wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia, yaitu dari USD1.617 juta menjadi USD1.771 juta, melampaui kenaikan pengeluaran devisa wisatawan nusantara (wisnus) di luar negeri, yaitu dari USD1.253 juta menjadi USD1.358 juta.
  
Menguatnya pemulihan perekonomian dunia diduga turut mendorong kenaikan jumlah kedatangan wisman (inbound traveler) ke Indonesia. Inbound traveler yang berkunjung ke Indonesia pada Triwulan.II-2010 mencapai jumlah 1.794 ribu orang, naik dari periode sebelumnya (1.642 ribu orang). 

Kenaikan jumlah kedatangan turis tersebut diperkirakan juga terkait dengan penyelenggaraan sejumlah kegiatan pariwisata bertaraf internasional, antara lain Tour de Singkarak di Sumatera Barat pada awal Juni 2010 yang diikuti peserta dari 16 negara serta International MICE-meetings, incentives, conventions, exhibitions- and Corporate Travel Mart (IMCTM) di daerah wisata Senggigi lombok, Nusa Tenggara Barat pada 6-9 Mei 2010 yang diikuti peserta dari Australia, China, Malaysia, Singapura, dan Korea Selatan. 

Seperti periode sebelumnya, inbound traveler dari Malaysia masih mendominasi dengan pangsa 18,54% dari total kedatangan turis ke Indonesia, diikuti oleh Singapura (17,81%), dan Australia (10,67%). Bali (pangsa 33,79%) masih menjadi daerah tujuan wisata favorit bagi para turis selama berkunjung ke Indonesia, diikuti selanjutnya oleh Jakarta (28,50%), dan Batam (14,14%).
 
Bersamaan dengan peningkatan jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia, selama periode laporan
jumlah outbound traveler (wisatawan nusantara) yang berkunjung ke luar negeri juga meningkat, yaitu dari 1.486 ribu orang menjadi 1.611 ribu orang. Negara-negara di kawasan ASEAN masih menjadi daerah kunjungan utama wisatawan nusantara selama triwulan II-2010, yaitu Singapura (pangsa 31,49%), Malaysia (27,54%), dan Thailand (5,02%). Sementara untuk di luar kawasan ASEAN, daerah tujuan utama
wisnus adalah Australia (pangsa 8,36%) dan Amerika Serikat (3,61%